Single terbaru Hilary Duff, “Mature,” menghasilkan gebrakan yang signifikan tidak hanya karena kembalinya dia ke dunia musik setelah satu dekade tetapi juga karena pesan dalam lagu itu sendiri. Ini adalah persembahan yang bernostalgia, menarik, dan kuat yang berbicara tentang pengalaman kerentanan dan hak untuk mendapatkan kembali hak pilihan—bergaung terutama dengan pendengar yang menavigasi peran sebagai ibu.
Kembalinya Nostalgia untuk Satu Generasi
Bagi banyak orang, musik Duff menjadi soundtrack tahun-tahun awal. Sejak menyanyikan “What Dreams Are Made Of” dan mendengarkan “Come Clean” di pemutar CD portabel, bintang Lizzie McGuire ini mewakili pengenalan musik pop, fandom, dan kompleksitas kehidupan remaja. Absennya Duff dari industri musik saat ia fokus membesarkan keempat anaknya—putri Banks, Mae, dan Townes, serta putra Luca—meninggalkan kekosongan bagi banyak penggemar. Kini, dengan “Mature”, dia kembali, dan pengalaman hidupnya tercermin dengan jelas dalam musiknya.
“Dewasa”: Lagu Refleksi dan Pemberdayaan
Judul dan lirik lagu secara langsung membahas tema menavigasi hubungan masa lalu dan mengenali pola manipulasi. Duff menjelaskan inspirasi di balik “Dewasa” dalam postingan Instagram baru-baru ini: “’Dewasa’ berbicara kepada diri saya yang dewasa dengan menelepon diri saya yang belum begitu dewasa beberapa tahun yang lalu, dan dia memberi tahu dia bahwa kami mendarat dengan lembut.” Liriknya mengungkapkan hubungan masa lalu yang singkat namun berdampak, di mana dia terkejut dengan perilaku predatornya.
Bagian refrainnya menyentuh inti permasalahan, menyoroti frasa manipulatif yang biasa digunakan untuk melucuti dan mengeksploitasi wanita muda: “Dia terlihat seperti semua gadismu, tapi lebih pirang, sedikit mirip denganku, hanya lebih muda. Pasti dia suka saat dia mendengarmu berkata, ‘Kamu sangat dewasa untuk usiamu, sayang.’
Menyeimbangkan peran sebagai ibu dan musik
Kembalinya Duff ke dunia musik bukan sekadar kemenangan pribadi; ini juga merupakan pernyataan tentang kemungkinan bagi perempuan di industri hiburan. Dalam sebuah wawancara dengan Vogue, dia membahas perspektif barunya dan sistem dukungan yang dia bangun sebagai ibu dari empat anak.
“Sekarang, setelah saya memiliki 10 tahun lagi pengalaman hidup, saya benar-benar merasa ada sesuatu yang ingin saya katakan dan saya memiliki ruang yang aman untuk melakukannya,” Duff berbagi. Dia lebih jauh menekankan pentingnya keaslian, dengan menyatakan, “Untuk berusia 38 tahun dan telah membangun sebuah keluarga seperti yang selalu saya impikan, saya merasa seperti saya dapat menjauh dan meluangkan waktu untuk melakukan ini untuk diri saya sendiri.”
Serial dokumenter Duff yang akan datang akan menceritakan perjalanannya kembali ke dunia musik, dan dia mengakui tantangan dalam menyeimbangkan peran sebagai ibu dengan karier di dunia di mana banyak bintang pop papan atas bukanlah seorang ibu. Dia menerima dualitas tersebut dengan kejujuran yang menyegarkan: “Ketika saya melihat semua bintang pop besar, tidak banyak dari mereka yang juga seorang ibu. Saya memilih jalan yang berbeda, jadi mencapai impian saya akan terlihat jauh berbeda sekarang karena saya memiliki empat anak di rumah.”
Kembalinya Hilary Duff adalah contoh menarik dari pertumbuhan dan perkembangan suara seorang seniman, yang menunjukkan bahwa kreativitas dan peran sebagai ibu tidaklah eksklusif. Dengan “Mature,” dia menyampaikan pesan yang kuat tentang kesadaran diri, ketahanan, dan pemberdayaan perempuan, sambil mengingatkan kita akan pesona nostalgia dari musiknya sebelumnya.






































