Ketika jutaan warga Amerika berjuang menghadapi kerawanan pangan akibat penutupan pemerintahan yang berkepanjangan, Presiden Trump mengadakan dua kali makan malam mewah di resor Mar-a-Lago miliknya dalam rentang waktu beberapa hari. Acara-acara ini, ditandai dengan menu-menu mewah yang menampilkan hidangan yang mengandung truffle dan hiburan termasuk penyanyi opera dan rutinitas renang yang disinkronkan, sangat kontras dengan krisis yang sedang berlangsung yang dihadapi oleh keluarga-keluarga yang bergantung pada manfaat SNAP (Supplemental Nutrition Assistance Program).
Sama seperti Trump yang merayakannya bersama para donatur kaya dan selebritas di Mar-a-Lago pada Jumat malam, pemerintahannya sedang berjuang melawan perintah pengadilan yang menuntut pendanaan SNAP penuh untuk individu berpenghasilan rendah selama penutupan pemerintahan. Mahkamah Agung memihak pemerintah pada hari Sabtu, menghentikan sementara keputusan pengadilan yang lebih rendah dan membiarkan SNAP dalam ketidakpastian. Namun pemerintah bertindak lebih jauh dari sekedar menunda bantuan: mereka memerintahkan negara-negara untuk “segera membatalkan” setiap langkah yang diambil untuk mendistribusikan manfaat yang dijanjikan.
Negara-negara yang sudah mulai mengeluarkan dana akan dikenakan sanksi karena mematuhi perintah pengadilan awal, sehingga secara efektif membalikkan arah bantuan yang sangat dibutuhkan. Pembalikan ini telah menciptakan situasi berbahaya di mana keluarga-keluarga yang awalnya percaya bahwa mereka akan menerima manfaat SNAP sekarang mungkin akan melihat pembayaran tersebut ditarik seluruhnya.
Pertarungan yang sedang berlangsung mengenai pendanaan SNAP ini terjadi dengan latar belakang kerawanan pangan nasional yang diperburuk oleh penutupan pemerintahan. Bank makanan melaporkan lonjakan permintaan karena pekerja federal yang cuti dan keluarga berpenghasilan rendah berjuang untuk menyediakan makanan. Sumber daya darurat ini tidak mampu menangani skala kebutuhan yang muncul saat ini, sehingga memaksa individu yang pernah memiliki pekerjaan tetap untuk menempati posisi yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Penjajaran antara pertemuan Trump yang mewah dan perjuangan para penerima SNAP menyoroti dilema moral yang mencolok. Ketika jutaan orang bergulat dengan dapur yang kosong dan ketidakpastian mengenai makanan mereka berikutnya, Presiden memilih untuk menampilkan konsumsi yang mencolok di klub pribadinya. Senator Amy Klobuchar (D-MN) dengan ringkas menyimpulkan kenyataan yang meresahkan ini: “Kekejaman adalah intinya.”
Tindakan-tindakan ini menimbulkan pertanyaan kritis mengenai prioritas pemerintah dan pemahamannya mengenai dampak kebijakan pemerintah terhadap kemanusiaan. Keputusan untuk memprioritaskan perayaan mewah sambil menahan bantuan pangan yang penting menimbulkan masalah etika yang serius, terutama mengingat peran SNAP dalam mendukung populasi rentan selama kesulitan ekonomi.
