Temuan utama dari studi baru ini mengungkapkan bagaimana radiasi ultraviolet (UV) melemahkan pertahanan alami tubuh terhadap kanker kulit, sehingga memperkuat pentingnya perlindungan terhadap sinar matahari.
Para peneliti telah menunjukkan mekanisme biologis di mana paparan sinar UV dalam waktu lama mengurangi protein pelindung yang disebut YTHDF2, yang biasanya mencegah sel-sel kulit menjadi kanker. Penurunan ini membuat kulit lebih rentan terhadap peradangan, sehingga mempercepat perkembangan kanker. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah terkemuka ini juga menyoroti bagaimana radiasi UV mengganggu molekul RNA, sehingga semakin memperkuat respons inflamasi yang terkait dengan kanker.
Зміст
Bagaimana Paparan Sinar UV Melemahkan Pertahanan Kulit
Penelitian yang dilakukan pada sel manusia dan tikus menunjukkan bahwa paparan sinar UV tidak hanya merusak DNA (seperti yang dipahami sebelumnya). Hal ini juga membahayakan RNA, memicu serangkaian peradangan yang mengesampingkan sistem pencegahan kanker alami tubuh. Ketika kadar YTHDF2 turun, peradangan akibat sinar UV semakin parah, menciptakan lingkaran setan yang meningkatkan risiko kanker kulit.
“Kita tahu bahwa paparan sinar UV dari matahari dikaitkan dengan perkembangan kanker kulit. Penelitian baru ini menjelaskan lebih lanjut prosesnya.” – Joshua Zeichner, MD, Rumah Sakit Mount Sinai
Penemuan ini menunjukkan bahwa strategi pencegahan di masa depan dapat berfokus pada membalikkan dampak kerusakan akibat sinar UV pada RNA, sehingga berpotensi menawarkan pengobatan baru untuk memerangi kanker kulit.
Mengapa Ini Penting
Kanker kulit adalah salah satu kanker paling umum di seluruh dunia, dengan paparan sinar UV sebagai faktor risiko utamanya. Memahami dengan tepat bagaimana radiasi UV memicu kanker sangat penting untuk mengembangkan metode pencegahan yang lebih baik. Penelitian ini melampaui saran sederhana “hindari sinar matahari” dengan mengidentifikasi target molekuler spesifik yang dapat dimanipulasi untuk melindungi sel-sel kulit.
Menyeimbangkan Paparan dan Perlindungan Sinar Matahari
Meskipun paparan sinar matahari berlebihan berbahaya, sinar matahari bermanfaat untuk produksi vitamin D dan pengaturan suasana hati. Para ahli menekankan moderasi.
“Keseimbangan dan moderasi adalah kuncinya,” kata Vishal Patel, MD, GW School of Medicine & Health Sciences. “Kita dapat melindungi diri dari sinar matahari dengan menggunakan tabir surya, pakaian dan topi pelindung sinar matahari, serta duduk di tempat teduh jika memungkinkan.”
Apa Selanjutnya?
Para peneliti berencana untuk menyelidiki interaksi antara RNA dan protein yang terlibat dalam peradangan, dengan harapan dapat mengembangkan pengobatan yang ditargetkan. Penemuan ini dapat membuka jalan bagi terapi baru yang tidak hanya mencegah kanker kulit tetapi juga membalikkan tahap awalnya.
Studi ini memperkuat pentingnya rajin melindungi diri dari paparan sinar matahari sekaligus membuka pintu bagi strategi pencegahan yang lebih efektif.
